Bantul Dilanda Angin Kencang, Tercatat 24 Titik Pohon Tumbang


BANTUL, KRJOGJA.com – Wilayah Kapanewon Bantul dan Kapanewon Jetis Bantul dan sekitarnya giliran menjadi amukan badai angin kencang Sabtu (19/1/2022) sore hingga malam hari. Setidaknya ada 24 titik kejadian pohon tumbang yang menimpa rumah, jaringan listrik dan mengganggu akses jalan.
Wilayah yang diterjang angin kencang meliputi Patalan, Sumberagung, Karanggayam, Sumberbatikan, Bakulan, Kweden, Termasuk Komplek Pemkab Bantul 2 di Manding dan sekitarnya.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir sekitar pukul 14.00 terjadi di wilayah Bantul tengah. Hujan dan angin kencang tersebut sempat menumbangkan pepohonan di wilayah Kapanewon Jetis, Kapanewon Bantul sekitarnya yang menimpa rumah warga, menimpa jaringan listrik dan ada yang melintang di jalan.
Dengan kondisi tersebut petugas BPBD Bantul, Tim SAR Polda DIY, TNI-Polri dari Kodim dan Polres Bantul, FPRB, PMI, Tagana dan kelompok relawan lainnya segera bertandang melalukan evakuasi terhadap pohon tumbang yang menimpa rumah maupun mengganggu akses jalan dan jaringan listrik.
Karena hingga malam hari evakuasi belum bisa selesai, maka tindakan evakuasi dilanjutkan Minggu (20/2/2022) pagi.
Ketua Forum Komunikasi Pengurangan Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Waljito SH menekankan kepada anggota, selama masih dalam situasi musim penghujan ini hendaknya semua tetap siaga di masing-masing Poskonya dengan cara piket bergantian. Sehingga jika terjadi sesuatu, seperti bencana banjir, angin kencang dan lainnya bisa segera bertandang ke lokasi kejadian.
“Datangnya bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, maka perlu antisipasi dan kesiapsiagaan FPRB di masing- masing kalurahan,” ungkap Waljito.
Sementara Komandan TRC BPBD Bantul, Sulistiyanto di lokasi kejadian menjelaskan, Timnya selama melakukan tugas dan evakuasi di lokasi kejadian bencana banjir, dampak angin kencang dan lainnya selalu bekerjasama dengan petugas instasi terkait, seperti TNI- Polri, PMI dan semua kelompok relawan yang ada di Bantul, maupun masyarakat, sehingga kami bisa bekerja lebih cepat.
“Kami tanpa gotong- royong, tanpa kerja sama yang kompak tidak bisa kerja cepat,” pungkas Sulistiyanto.