Hasil otopsi tim forensik RS Polri menunjukkan terdapat luka pada bagian leher napi kabur Cai Changpan.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana mengungkapkan 291 personel dikerahkan dalam pengejaran napi kabur Cai Changpan.

Polda Metro Jaya berencana merilis kasus penemuan mayat terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan pagi ini, Senin, 19 Oktober 2020.

Polisi mengisahkan bahwa mereka menemukan dua lubang galian di sekitar lokasi penemuan jenazah buron Cai Changpan, 53 tahun.

Drama pelarian Cai Changpan, 53 tahun terpidana mati kasus narkoba berakhir di pabrik pengolahan ban di kawasan Jasinga, Bogor.

Tim pemburu terpidana mati Cai Changpan, yang kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang, menemukan dompet WNA Cina yang ditemukan tewas itu.

"Sejak 16 Oktober 2020. Pergerakan Cai Changpan sudah di situ tapi kadang ngilang," kata Pratomo.

Andika juga berharap pelarian Cai Changpan menjadi pelajaran bagi jajaran Lapas dan rumah tahanan dengan 2000-an penghuni itu.

Menurut sumber Tempo di kepolisian, Cai Changpan kabur dengan membobol tembok kamar mandi penjara pada 2017. Ia melubangi dinding menggunakan besi.

Lima fakta pelarian Cai Changpan hingga ditemukan tewas gantung diri di hutan Jasinga.

Cai Changpan ditemukan tewas setelah 34 hari kabur dari Lapas Kelas I Tangerang dan polisi mencarinya di sekitar wilayah yang disebut Hutan Tenjo.

Jasad Cai Changpan, 53 tahun, buron kasus narkoba, dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan ditemukan oleh polisi di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat.

Buron Cai Changpan diduga membawa senjata api dan senjata tajam dalam pelariannya di kawasan hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Pelarian buron Cai Changpan sudah memasuki 33 hari. Polisi masih mengejar Cai yang kabur dari penjara Lapas Kelas 1 Tangerang pada 14 September 2020.